Bahasa

+86-15336956730

Berita

Rumah / Berita / Sirup Fruktosa Tinggi adalah pemanis utama di sebagian besar makanan olahan

Sirup Fruktosa Tinggi adalah pemanis utama di sebagian besar makanan olahan

Sirup Fruktosa Tinggi adalah pemanis utama di sebagian besar makanan olahan. Itu terbuat dari kombinasi glukosa dan fruktosa. Popularitasnya karena harganya yang murah, ketersediaannya dan stabilitas panas yang tinggi.
Ini menyediakan empat kalori per gram, sama seperti sukrosa dan gula lainnya. Namun, tidak ada bukti bahwa pemanis ini berkontribusi terhadap penambahan berat badan lebih besar dibandingkan pemanis berkalori lainnya.
Ini adalah alternatif yang lebih murah daripada gula
Sirup Jagung Fruktosa Tinggi adalah alternatif gula yang lebih murah dan dapat ditemukan di sebagian besar makanan dan minuman. Ini digunakan sebagai pemanis dan pengawet alami. Ini juga membantu mempertahankan tekstur buah dan sayuran kalengan. Hal ini juga ditemukan dalam berbagai produk daging untuk membantu mengawetkannya.
HFCS dihasilkan dari jagung, yang dapat ditanam dengan harga lebih murah dibandingkan tebu atau bit gula. Biaya yang lebih rendah ini menjadikannya favorit para produsen, restoran, toko roti, dan bisnis lainnya. Transportasinya juga lebih murah dibandingkan gula, sehingga meningkatkan popularitasnya.
Namun, HFCS dikaitkan dengan peningkatan tingkat obesitas dan resistensi insulin. Hal ini menyebabkan gula darah meningkat, yang menyebabkan peningkatan nafsu makan dan penurunan leptin, hormon yang memberi sinyal bahwa Anda kenyang. Itu juga dengan mudah diubah menjadi lemak. Menghindari HFCS dan gula tambahan secara umum adalah salah satu cara terbaik untuk meningkatkan kesehatan Anda.
Ini adalah pengawet alami
Sirup jagung Fruktosa Tinggi adalah pengawet alami yang membantu makanan tetap segar lebih lama. Ini juga menambah rasa pada produk dan memberikan tekstur yang lebih kencang. Sifat higroskopisnya juga membantu mencegah freezer burn pada makanan beku.
HFCS terbuat dari pati jagung, yaitu serangkaian molekul glukosa yang disatukan. Kemudian diproses oleh enzim untuk memisahkan sebagian glukosa menjadi fruktosa. Hasilnya mirip dengan gula meja yang terbuat dari tebu atau bit.
Namun, mengonsumsi terlalu banyak fruktosa dapat menyebabkan beberapa masalah kesehatan. Fruktosa yang berlebihan dapat meningkatkan resistensi insulin, yang menyebabkan penambahan berat badan dan peningkatan risiko diabetes. Hal ini juga dapat merangsang produksi asam urat, yang dapat menyebabkan asam urat.
Cara terbaik untuk membatasi asupan fruktosa adalah dengan menghindari soda dan minuman olahan lainnya. Sebaliknya, pilihlah buah-buahan dan sayur-sayuran yang bervariasi. Ini kaya akan vitamin, mineral, dan serat makanan.
Ini adalah penstabil
HFCS terbuat dari jagung dan mengandung lebih banyak fruktosa dibandingkan gula meja biasa. Ini sering digunakan dalam makanan olahan untuk menambah rasa manis dan menstabilkannya. Ini juga jauh lebih murah dibandingkan sukrosa, yang berasal dari tebu atau bit. Inilah sebabnya mengapa ia menjadi pemanis utama di Amerika Serikat pada tahun 1970an.
Faktanya, HFCS bukanlah produk alami. Ini sebenarnya diproduksi dengan menggunakan enzim untuk memecah pati jagung. Glukosa yang dihasilkan kemudian diubah menjadi fruktosa melalui aksi enzim lebih lanjut. Kemudian dicampur dengan sirup jagung murni (100 persen glukosa) dan digunakan untuk mempermanis makanan dan minuman.
Meskipun HFCS adalah pengganti sukrosa yang murah, HFCS memiliki banyak efek negatif terhadap kesehatan. Fruktosa diketahui meningkatkan trigliserida dalam darah, yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan kondisi jantung lainnya. Hal ini juga merangsang produksi asam urat, yang dapat menyebabkan asam urat. Selain itu, hal ini juga dikaitkan dengan penambahan berat badan dan diabetes tipe 2.
Ini adalah pemanis
Fruktosa adalah gula sederhana yang ditemukan secara alami pada buah, madu, dan sayuran. Telah dikonsumsi selama berabad-abad dalam banyak makanan yang masih kita makan sampai sekarang. Sirup jagung fruktosa tinggi (HFCS) adalah pemanis yang dibuat melalui proses enzimatik dari tepung maizena. Ini paling sering digunakan dalam minuman ringan, tetapi juga ditemukan dalam produk lain seperti selai dan sereal. Jenis HFCS yang paling umum mengandung 42% atau 55% fruktosa, dibandingkan dengan campuran glukosa dan fruktosa 50/50 dari gula meja.
Penggunaan HFCS dituding sebagai penyebab melonjaknya angka obesitas di Amerika. Namun penelitian terbaru menunjukkan bahwa gula ini tidak lebih buruk dari gula lainnya.
HFCS ditemukan dalam banyak makanan kemasan yang biasanya tidak dianggap sebagai pemanis, termasuk saus salad, yogurt, biskuit, selai kacang, kacang panggang, saus tomat kalengan, dan saus apel. Penting untuk membaca label untuk menghindari makanan yang mengandung HFCS. Produsen diharuskan mencantumkan bahan-bahan berdasarkan urutan konsentrasinya, sehingga HFCS sering kali dicantumkan di dekat bagian atas.